Monday, August 31, 2009

THE HEAD


The LORD will make you the head, not the tail. If you pay attention to the commands of the LORD your God that I give you this day and carefully follow them, you will always be at the top, never at the bottom.

Deuteronomy 28:13 (New International Version)

Sebagian kita mungkin sangat familiar dengan ayat Firman Tuhan di atas, bahwa kita ditentukan Tuhan untuk menjadi kepala bukan ekor. Dan kita meng-amin-kannya dengan lantang ketika sedang berada di ibadah Gereja di saat hamba Tuhan berbicara tentang hal ini. Namun, kadangkala kita heran dan bertanya-tanya kepada diri kita sendiri :”Kapan yah saya menjadi kepala dan bukan ekor...?” Kemudian penghiburan datang kepada Anda dan mengatakan bahwa Anda tidak perlu memikirkannya karena semua perlu ‘proses’. Namun kemudian, Anda tidak dapat menghilangkan pertanyaan ini dalam pikiran Anda : “Kapan yah saya benar-benar menjadi kepala dan bukan ekor...?”

Saya setuju dengan pandangan yang mengatakan semua ada prosesnya. Saya lebih setuju lagi proses yang dimaksud adalah proses yang benar yang dikerjakan dengan teliti seperti seseorang yang hendak membuat kue yang sangat memperhatikan bahan-bahan yang dipakai dengan takaran yang tidak sembarangan juga. Saya tidak pernah membuat kue, namun yang saya dengar, jika takarannya tidak pas, meleset sedikit saja, akan membuat kue menjadi bantet.

Jika kita memperhatikan Firman Tuhan di atas, setelah janji Tuhan mengenai menjadikan umatNya kepala, Tuhan melanjutkan kembali dengan ‘klausula jika’. Saya saat ini bekerja di institusi perbankan dan tidak asing dengan kata ‘klausula jika’. Sebuah klausula berarti jika sesuatu dipenuhi maka pasti akan terjadi sesuatu yang dijanjikan. Demikian juga sebaliknya, jika sesuatu tidak dipenuhi, pasti juga tidak akan terjadi yang dijanjikan. Kita diminta untuk mendengarkani Firman Tuhan setiap hari dan secara berhati-hati menjalankannya, baru kemudian janji Tuhan berlaku yaitu akan menjadikan kita selalu di atas dan tidak di bawah.

Untuk menjadi di atas atau kepala, berarti kita menjadi seorang pemimpin. Pemimpin di sini bukan berarti posisi, namun menjadi orang yang selalu dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Posisi hanyalah bonus. Yang Tuhan kehendaki adalah kita menjadi pemimpin dalam pengertian yang sebenarnya yaitu menjadi pengaruh bagi lingkungan kita, dan nantinya posisi akan mengikuti. Jadi, sebenarnya Anda dapat menjadi kepala bahkan saat ini juga! Ketika Anda memutuskan untuk menjadi pengaruh positif untuk orang sekeliling Anda.

John C Maxwell mengatakan : Semuanya, bangkit atau jatuhnya, tergantung kepada kepemimpinan (Everything rises and falls on leadership). Banyak orang yang ‘tergoda’ untuk mengubah kalimat ini menjadi : Hampir semuanya, bangkit atau jatuhnya, tergantung kepada kepemimpinan. Untuk menjadi kepala, kita harus mengerti prinsip ini. Ini adalah prinsip mengenai tanggungjawab! Apapun yang terjadi pada lingkungan sekitar kita, mengeluh bukanlah jawabannya, namun bangkit dan bersedia mengambil tanggungjawab akan membuat lingkungan marketpace Anda berbeda. Ini yang saya pegang dalam menjalankan tugas kepemimpinan saya di manapun saya berada : keluarga, kantor, bisnis, lingkungan RT, dll. Dengan anugerah Tuhan, sudah beberapa bonus yang Tuhan berikan kepada saya yaitu memegang posisi kepemimpinan di beberapa hal. Dan ini yang saya rasakan ketika saya memegang prinsip tadi (Everything rises and falls on leadership), bukannya beban namun senyum yang ada ketika saya menjalankan tugas kepemimpinan saya.

Apakah Anda siap untuk menjadi kepala dan bukan ekor? Anda dapat melakukannya hari ini juga! Mulailah untuk berkomitmen untuk bertanggungjawab atas apa yang terjadi di lingkungan Anda. Beroperasilah dengan talenta dan karunia yang Tuhan sudah berikan kepada Anda dan Anda akan selalu tersenyum dengan kehidupan Anda.

By Iwan Santoso Narto